Ddevz Ayunita

Ddevz Ayunita 阿菲

22/06/2025
Nggak sengaja aku buka hp suami, terus lihat chat Kayak begini. Tanganku langsung gemeter, kayak nggak nyangka aja. Aku ...
22/06/2025

Nggak sengaja aku buka hp suami, terus lihat chat Kayak begini. Tanganku langsung gemeter, kayak nggak nyangka aja. Aku pasti bisa kuat kan, Bun, rasanya sa kit banget.😭😭😭

“Dek, malam ini kamu bisa lay + ani aku, kan?” Mas Arthur mendekat, ia berusaha meraih ping + gangku. Aku yang sedang tid + ur miring sambil meny + u-s ui Alfi.

“Tapi Mas, kamu tahu sendiri kan kalau aku baru dua Minggu lepas mela + hirkan. Bagaimana aku bisa mela + yani kamu? Aku ban tu dengan tan gan, ya?” Aku memberi tawaran, karena aku pernah mendengar dari salah seorang ustadz bahwa jika kita tidak bisa memu +- askan suami dengan cara melaya +- ninya, maka lakukan dengan cara lain.

“Udah dua Minggu loh, Deva. Masa kamu hanya membantu dengan tang + an terus, kamu ini bagaimana sih? Sudah dua minggu melah + irkan tapi belum juga bisa melay + ani suami.” Mas Arthur langsung meny + entak kas + ar dan memben + takku.

Hatiku terasa menc + elos, k*tatap dia dengan nanar. Belakangan ini, entah kenapa dia terlihat cukup banyak perubahan apalagi setelah aku mela + hirkan.

“Mas, masa ni + fas seorang perempuan itu empat puluh hari. Masa, kamu mau ngelak + uin itu sama aku sedangkan aku sendiri masih ….” Aku menjeda ucapan, tak bisa kubayangkan jika memang Mas Arthur berpikir sampai sejauh itu.

“Memangnya kenapa? Tidak masalah juga bagiku. Aku ini pria normal, pasti ada batas kesabaran dalam menahan na +- fsu,” pungkasnya seolah dia mengiyakan dari pertanyaanku yang terjeda.

“Kamu mau, dengan keadaanku seperti ini, Mas? Tapi, itu kan do + sa bes + ar?” tanyaku.

“Halah! Sudah nggak mood juga aku sama kamu, suami lagi pen +- gen bukannya dila +- yani tapi malah diajak bertengkar. Stress aku kalau seperti ini,” paparnya yang kemudian berjalan menuju ambang pintu kam + ar dan keluar dengan memban +- ting pintu.

Aku menghela nafas berat sambil mengulum bib +- ir, untung saja Anaku tidak terbangun. Tapi, kenapa Mas Arthur jadi sampai seperti ini?

Berusaha menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan, kemudian aku keluar dari ka + mar lalu mendekati Mas Arthur yang kini tengah berbaring di sofa sambil menatap layar ponselnya.

“Mas,” panggilku dengan lembut.

Dengan cepat mas Arthur mematikan layar ponselnya, meletakkan tepat di bawah bantal sofa dan kemudian dia membelakangiku.

“Maaf ya,” ucapku dengan pelan dan lirih.

“Maaf untuk apa? Kau tidak bisa melaya +- niku jadi nggak perlu minta maaf karena aku sendiri nggak butuh ucapan maaf darimu. Yang aku butuhkan, aku bisa melamp +- iaskan has-r +- atku,” sahutnya seperti tidak merasa bersalah.

Aku terhenyak, seharusnya dia mengerti bahwa ibu dalam fase nif +- as tidak boleh disen +- tuh, bahkan di dalam kesehatan medis pun akan sangat berbahaya sekali.

Ting!

Denting suara ponsel Mas Arthur berbunyi, ia pun langsung mengambilnya dan menatap layar ponsel dengan senyum yang mengembang. Entah mengapa ada rasa jangg +- al seketika menyergap jiwa dan otakku. Kenapa Mas Arthur tersenyum seperti itu, tidak seperti biasanya.

“Mau kemana Mas?” tanyaku padanya.

“Mau mandi, ger + ah. Aku ada rapat mendadak dengan bos, dan aku harus ke luar kota besok pagi,” sahutnya datar, ia masih tersenyum sendiri seperti orang yang sedang berbunga bunga.

“Aku mengik*ti langkah Mas Arthur, dia pun masuk ke dalam kamar, meraih handuk dan berdiri sejenak di samping nakas.

Ia masih menatap layar ponselnya sembari mengetik sesuatu yang aku sendiri tidak tahu dengan siapa dia berbalas pesan.

Aku duduk di bib + ir ran + jang, sambil menatap Alfi yang terlelap di atas ranja +- ng b + ayi. Kemudian kembali menatap Mas Arthur yang masih tampak serius di depan sana.

Tiba-tiba saja ponsel Mas Arthur berdering, wajahnya terlihat kaget dan ekspresinya gelagapan. Ia mematikan panggilan tersebut dan kembali mengetik, setelah itu ia terlihat buru-buru sehingga meletakkan ponselnya begitu saja di atas nakas dengan layar yang masih menyala.

“Aduh, aku harus buru-buru.” Terdengar Mas Arthur mengger + utu kes + al.

Jantungku berdegup dengan kencang, apalagi melihat ponsel Mas Arthur di sana masih dalam keadaan menyala. Rasanya, aku ingin sekali mengecek apa yang sedang ia bahas pada rekan bicaranya lewat chat sehingga ia seserius itu?

Tanganku berg + etar ketika mendekati nakas, meneguk Saliva dengan kas ++ ar dengan degup jantung yang masih tidak beraturan. Aku sangat ta + k*t, jika sampai apa yang aku pikirkan benar terjadi.

Aku meraih ponsel Mas Arthur sebelum layar ponselnya mati, lalu melihat pesan Mas Arthur dengan seseorang.

[Mbakk saya pe + san untuk malam ini, kita ketemu di ho +- tel Ferona dan lay +- ani saya sampai pua +- s!] Aku melihat pesan Mas Arthur dengan salah satu nomor tak bernama, menggunakan profile perempuan cantik dan berpa +- kaian se +- ksi. Pesan apa maksudnya? Apakah dia meme + san…?

Cerita ini tersedia di KBM app.

Judul: SUAMIKU JA JAN DI LUAR SETELAH AKU MELA HIRKAN

penulis: PejuangOnline99

Buat kamu yang masih ngerasa hancur tapi pengen pelan-pelaan bangkit lagi.Bertumbuh dari Dalam✨Bukan kisah Cinta, Tapi K...
22/06/2025

Buat kamu yang masih ngerasa hancur tapi pengen pelan-pelaan bangkit lagi.

Bertumbuh dari Dalam✨

Bukan kisah Cinta, Tapi Kisah Pulih💖

Baca disini : https://lynk.id/vitraputeri

21/06/2025
21/06/2025
21/06/2025
21/06/2025

Address

Cirebon

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Ddevz Ayunita posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share